Menurut BM Asti, ada dua sebab utama yang mendorong remaja atau siswa melakukan pacaran diantaranya:
1. Tuntutan Biologis
Pada usia remaja dalam hal ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) pada umumnya organ-organ reproduksinya sudah mulai bekerja. Libido seks sudah mulai berfungsi. Masa inilah yang disebut dengan masa pubertas. Masa ini merupakan masa dimana seseorang akan mengalami seksual pada dirinya yang luar biasa.
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam Psikologi Perkembangan (Erlangga: 1990), pubertas adalah periode perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.Root seperti yang dikutip Hurlock menyebutkan, ” Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat – alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan yang terjadi pada remaja itulah yang menimbulkan adanya dorongan seksual dan rasa ketertarikan pada lawan jenis. Prilaku yang dulunya pasif terhadap lawan jenis, kini karena perkembangan yang terjadi, sehingga mulailah diarahkan untuk
menarik lawan jenis dan dalam rangka mencari pengetahuan tentang seks. Inilah salah satu sebab yang mendorong sesesorang untuk mulai coba-coba mengadakan penjajakan dan pengenalan dalam kehidupan seksual siswa atau remaja, yakni dengan berpacaran.
2. Tuntutan Budaya
Selain faktor biologis, pacaran juga bisa terjadi karena tuntutan budaya. Ini akibat psikologi remaja yang suka mengikuti trend perkembangan zaman tanpa filter. Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri dalam kondisi ini, remaja berupaya mencari identitas dirinya. Media masa, cetak maupun elektronik seperti Televisi, berperan dalam menentukan sikap prilaku (akhlak) remaja sebagai upaya penegasan identitas dirinya.
Lewat media televisi budaya pacaran dewasa ini gencar dikampanyekan yakni melalui tayangan sinetron-sinetron dan acara televisi lainnya. Pada intinya industri kapitalisme yang sedang merajai dunia dewasa ini telah mendesain sedemikian rupa image tentang pacaran. Pacaran digambarkan sebagai sebuah trend dan simbol pergaulan remaja modern.
Pernyataan tersebut diatas ternyata mampu memprovokasi remaja yang kemudian berusaha mati-matian untuk mencari pacar. Tuntutan budaya atau trend ini memang sering kali lebih menuntut untuk dipenuhi karena hal ini berefek pada sikap remaja dalam pergaulan.
1 komentar:
Bismillaah.. izin copy, syukron.
Posting Komentar