...........SELAMAT DATANG ...........

Selasa, 15 Maret 2011

Ciri-ciri Akhlak Islam


Akhlak dalam ajaran Islam diterangkan dengan sangat rinci, berwawasan multi dimensi kehidupan, sistematis dan beralasan realistis. ”Akhlak Islam” bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong, membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit sosial dari jiwa dan mental.

Adapun ciri – ciri akhlak Islamiyah menurut Drs. H.A. Mustofa, yaitu
1.   Kebajikan yang mutlak
Islam telah mengajarkan akhlak yang luhur yang menjamin kebaikan dan kebahagiaan bagi seseorang baik sebagai  individu maupun masyarakat pada setiap waktu dan  keadaan. Sebaliknya akhlak (etika) yang dibuat manusia lebih bersifat individu dan mementingkan diri sendiri dan tidak mampu menjamin kebajikan.
2.   Kebaikan yang menyeluruh
Akhlak Islam menjamin kebaikan untuk seluruh umat manusia. Dari segala zaman, waktu dan tempat. Mudah untuk dilakukan dan tidak memberatka bagi yang melakukannya. Islam telah mengajarkan akhlak yang mulia, sehingga dapat dirasakan sesuai dengan jiwa manusia dan dapat diterima akal sehat.
3.   Kemantapan
Akhlak Islam telah menjamin kebajian yang mutlak yang sesuai dengan pribadi manusia. Ketetapannya bersifat tetap, langgeng dan mantap, sebab yang menciptakan adalah Allah Swt yang Maha Bijaksana yang selalu memeliharanya dari kebaikan yang mutlak. Akhlak yang dibuat manuasia bersifat sementara dan sering kali berubah – ubah sesuai dengan kepentingan masyarakat itu sendiri.       
4.   Kewajiban yang dipatuhi 
Akhlak Islam merupakan akhlak yang bersumber dari wahyu yang wajib ditaati oleh setiap manusia. Didalamnya terdapat motivasi untuk selalu tunduk patuh dan berpegang teguh padanya yang timbul dari hati nurani yang menghambakan diri pada Zat yang Maha Agung. Akhlak Islam juga sebagai perangsang untuk berbuat kebaikan yang diiringi oleh pahala dan mencegah dari perbuatan keji dan jahat karena takut dengan azab dari Allah Swt.
5.   Pengawasan yang menyeluruh. 
      Akhlak Islam adalah pengawasan hati nurani dan akal sehat, Islam menghargai hati nurani bukan   dijadikan tolak ukur dalam menetapkan beberapa usaha. Firman Allah dalam surat Al Qiyamah: 1-2; yang artinya: ” aku bersumpah dengan hari kiamat, dan Aku bersumpah denngan jiwa yang amat menyesali (diri sendiri).”

0 komentar:

Posting Komentar