Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dikatakan bahwa ada 4 golongan manusia yang dirindukan oleh surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ,
وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ
Artinya:
"Surga merindukan empat
golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan
orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
1. Taalil
Qur'an ( Orang yang gemar membaca Al Quran )
Golongan pertama adalah orang-orang
yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah SWT setiap waktu
dan kesempatan yang ada. Bahkan, saat lapang maupun sempit. Selain
dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al Quran hatinya akan menjadi
tenang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rad ayat 28
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
artinya:
"(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
Berdasarkan ayat tersebut, dengan mengingat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka hati akan menjadi tenang. Jika dimaknai lebih dalam, Al Quran adalah obat hati bagi manusia agar hidup bahagia di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Isra ayat 82 sebagai berikut:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ
لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya:
"Dan Kami turunkan dari Al
Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian." (QS. Al Isra: 82).
2. Wa Haafidzii
Lisan ( Orang yang selalu menjaga lisannya )
Golongan kedua ini termasuk orang
yang menjaga ucapannya agar tidak berkata kasar, mencaci, atau menghina
termasuk salah satu golongan yang dirindukan surga. Disebutkan dalam sebuah
hadits Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ.
[رواه البخاري ومسلم]
artinya:
"Barang siapa yang beriman
kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau diam.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir menghormati tetangganya.
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka hendaklah dia
memuliakan tamunya." (HR. Bukhari
dan Muslim).
3. Wa Muth'mimul
Jii'an ( Orang yang memberi makan terhadap orang yang
kelaparan )
Golongan ketiga adalah orang yang
senantiasa membantu orang yang membutuhkan. Allah SWT akan membalas kebaikan
yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan, kelak di hari kiamat Allah SWT akan
memberikan makan dari buah-buahan surga. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Siapa pun mukmin memberikan
makan mukmin yang kelaparan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya
makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang
kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya minum dari minuman
surga. Siapapun mukmin yang memberikan pakaian mukmin lainnya supaya tidak
telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya pakaian dari perhiasan
surga." (HR. Tirmidzi).
4. Wa Shooimiina Fi Syahri
Ramadhan ( Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan )
Golongan keempat adalah orang yang
senantiasa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Maka, bersyukurlah
bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan. Kehadiran mereka
dirindukan oleh surga. Allah SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi
orang yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah
hadits Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ
مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ
يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ
فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
artinya:
"Sesungguhnya di surga ada
pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk
dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu
dikatakan, 'Dimana orang-orang yang berpuasa?' Mereka pun bangkit, tidak ada
seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk,
(pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi." (HR. Bukhari dan
Muslim).
0 komentar:
Posting Komentar